Teknologi Komunikasi Tradisional
dan Modern
Manusia membutuhkan komunikasi antar sesama, agar dapat berinteraksi dan berkomu-nikasi dengan baik manusia berupaya mencari, mencipta sistem, dan alat komunikasi.
Melalui
gambar, isyarat, huruf, kata,
kalimat, tulisan, surat, sampai dengan penggunaan telepon dan internet. adalah upaya manusia berinteraksi dan berkomunikasi.
Berdasarkan
perkembangan teknologi, kita mengenal teknologi komunikasi tradisional dan teknologi komunikasi modern. Teknologi komunikasi tradisional
bercirikan langsung dan menggunakan simbol-simbol yang disepakati secara
lokal. Teknologi komunikasi modern
bercirikan tidak langsung dan memiliki jangkauan luas bahkan global.
Teknologi komunikasi tradisional sampai sekarang tetap digunakan, sebagai contoh, tempat ibadah masih
menggunakan perangkat komunikasi tradisional seperti kentongan, bedug, lon-ceng
dan lain-lain. Alasan penggunaan alat tersebut yaitu karena dapat dilakukan
oleh siapa saja, harganya murah, dan pembuatannya mudah.
Perangkat teknologi komunikasi tradisional, dapat diidentifikasikan
dari:
1. Bentuk, bahan, lama pemakaian
(umur).
2. Cara membuatnya, alat untuk membuatnya, dan berapa orang untuk
membuatnya.
3. Cara menggunakannya (ditabuh, dipukul, dipukulkan ke yang lain, digoyang-goyang, ditiup,
kode.
4. Fungsinya, jangkauan suaranya, efektivitas penempatannya, organisasinya.
Permasalahan teknologi tradisional tersebut sangat perlu dicermati
dan digali manfaat kearifannya.
Perangkat teknologi
modern telah banyak digunakan masyarakat terutama di kota-kota besar seperti:
telepon, radio, televisi, internet. Kalian harus mampu mengadaptasi per-kembangan teknologi tersebut.
Sistem Komunikasi
Kita dapat melakukan
komunikasi secara langsung atau tidak langsung. Pembicaraan tatap muka adalah
contoh komunikasi secara langsung.
Pembicaraan dapat juga dilakukan secara tidak langsung biasanya karena alasan jarak yang jauh, maka
kita memerlukan media atau alat seperti telepon dan dikatakan kita melakukan
komunikasi tidak langsung. Komunikasi tidak langsung, melewati beberapa proses
yang panjang, sehingga kita mengenal
pengertian sistem komunikasi.
Berdasarkan pemahaman tersebut, sistem komunikasi merupakan suatu proses
pembentukan, penyampaian, penerimaan, pengolahan pesan yang terjadi dalam diri
seseorang dan atau diantara dua orang atau lebih untuk menyampaikan tujuan tertentu.
Komunikasi
berasal dari bahasa latin: comunicare yang berarti membawa bersama atau menggunakan
bersama. Menurut Simons (1976),
komunikasi selalu dikaitkan
dengan adanya satu pesan atau informasi yang dikirim oleh sumber tertentu
melalui media tertentu kepada penerima,
atau biasa disebut komunikasi dalam konteks dan situasi tertentu untuk mencapai
tujuan. Komunikasi adalah suatu proses ketika seseorang memindahkan pemicu
untuk mengubah tingkah laku orang lain.
Dari kedua pemahaman tersebut
di atas dapat didefinisikan 5 komponen dalam komunikasi yang saling
mempengaruhi, yaitu:
a. komunikasi yaitu menyampaikan pesan,
b. pesan yaitu informasi yang dikirim kepenerima,
c.
saluran yaitu media atau
komunike,
d. komunikan yaitu
pengirim dan penerima,
e. dampak yaitu tujuan, perubahan atau akibat.
Lima
komponen di atas, dapat kita sederhanakan lagi menjadi : pengirim pesan, isi pesan, dan penerima. Proses komunikasi pada dasarnya akan berlangsung dimulai
dari pengirim gagasan, diterjemahkan menjadi lambang yang mengandung arti, dan
dikirim melalui suatu media kepada penerima, setelah itu penerima memberi umpan
balik. Proses tersebut dapat digambarkan
seperti yang tampak dalam skema berikut.
Cara
Berkomunikasi
Ketika
berkomunikasi lewat media suara, kita harus mendengarkan apa yang
dikomunikasikan. Semua orang dapat mendengar tetapi belum tentu semua orang
pandai mendengar. Hal terpenting dalam
komunikasi adalah: apa yang didengar dan bukan apa yang dikatakan.
2) Pernyataan
Komunikasi
hakikatnya adalah menyatakan atau membuat pernyataan tentang suatu gagasan
secara jelas. Yang dinyatakan adalah apa yang dapat dilihat, diamati, dirasakan
dan bukan merupakan suatu penilaian. Yang terpenting adalah pesan harus jelas,
singkat dan mudah dipahami.
3) Keterbukaan
Agar
komunikasi lancar, kita harus memberikan keterbukaan yang wajar dan normal.
Sangat sulit melakukan komunikasi dengan orang yang menutup diri karena
cenderung tidak dapat menerima masukan dari pihak lain
yang bertentangan dengan dirinya. Setiap
orang boleh mempunyai sistem nilai, keyakinan, sikap maupun pandangan tetapi
bila melakukan komunikasi harus bisa menerima pandangan orang lain.
4) Kepekaan
Dalam
berkomunikasi kita harus memiliki kepekaan dan tidak asal mengungkapkan apa
yang ada di dalam hati, tanpa melihat kondisi orang lain. Kepekaan adalah
kemahiran membaca bahasa tubuh yang tidak diucapkan dengan kata-kata sehingga
situasi yang dihadapi dapat disesuaikan.
5) Umpan balik
Komunikasi
baru terjadi apabila ada timbal balik yaitu respon terhadap pesan yang dikirim.
Respon yang terjadi akan menunjang keberhasilan komunikasi, dapat menghapus
salah tafsir, serta ketidakjelasan informasi. Akan tetapi dalam hal ini juga dimungkinkan
terdapat ketertutupan seseorang,
keang-kuhan atau lainnya.
Hambatan atau Kendala dalam Komunikasi
1) Kepentingan
Setiap
orang tentu memikirkan kepentingannya. Jika
tidak tertarik, ia akan merasa malas atau bosan sehingga hanya akan terjadi
komunikasi satu arah. Oleh karena itu, komunikasikanlah sesuatu untuk kepentingan semua komunikan. Jangan mengomunikasikan hal-hal yang tidak
perlu agar komunikasi menjadi efektif
dan tidak sia-sia dan janganlah mengomunikasikan sesuatu hanya untuk
kepentingan salah satu komunikan.
2) Emosi
Dalam
berkomunikasi kita harus mampu mengatur emosi. Jika emosi tidak dapat
terkendali, komunikasi dapat meleset jauh tanpa disengaja. Janganlah
mengomunikasikan hal-hal yang yang dapat menyulut emosi.
3) Permusuhan
Sikap
permusuhan biasanya sulit ditekan. Semua pihak biasanya mengatur siasat untuk membela
diri dan mencari kesempatan untuk menyerang kembali,
bahkan ada yang membutakan diri terhadap kabaikan.
4) Kharisma
Kharisma
adalah karunia yang dimiliki seseorang sehingga dia menyampaikan informasi
dengan menarik, walaupun yang menerima tidak mengerti.
5) Pengalaman masa
lampau
Hal ini
dipengaruhi oleh suatu prasangka karena kejadian masa lampau- misalnya dulu dia
pernah berbohong- dia mengatakan yang sebenarnya tetapi orang sulit untuk
menerimanya.
6) Lingkungan
Lingkungan
sangat kuat pengaruhnya, misalnya ruangan yang sangat panas dan pengap akan
merintangi daya persepsi, mengurangi kesabaran orang, dan lain-lain.
No comments:
Post a Comment